Tampak Pengurus LKT sedang Rapat membahas kajian Teknologi |
Pengurus LKT ( Lembaga Kemandirian Teknologi ) hari ini sedang mengadakan rapat kedua untuk membahas Progam dan langkah selanjutnya, serta di dalam rapatnya pengurus LKT mempersentasikan penemuan Teknologi khusunya di bidang Pangan. Sejatinya Rapat tersebut dilakukan di Kantor PATI, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tampak Ketua LKT Timbul Sinaga yang memimpin Rapat tersebut.
Ada Dua Agenda yang di bahas LKT yaitu tentang PUPUK ORGANIK dan TEKNOLOGI PERTANIAN, agenda pertama yang di bahas adalah Pupuk Organik ini disampaikan oleh Bapak Dr.Supedi, M.Eng, beliau membahas Teknologi pupuk dalam pertanian organik yang mana pupuk ini di namakan Mega Rhizo hasil dari beliau, beliau mengembangkannya ke daerah-daerah di seluruh Indonesia karena Dr Supedi pun bekerja di LIPI di bawah kementerian Teknologi, penemuan ini sangat bermanfaat bagi petani-petani di daerah. dan pupuk ini pun nantinya akan di promosikan ke Pemerintah Indonesia lewat Lembaga Kemandirian Teknologi (LKT).
FOTO, Dr.Supedi persentase Pupuk Organik |
Lalu Agenda kedua yaitu persentase dari Bapak DrsH.Agus Salim. M.Si, beliau adalah Motivator Pertanian Indonesia yang berhasil membawa petani-petani di Indonesia bisa menanam padi dengan baik dan hasilnyapun sangat baik, yang satu ini beliau adalah seorang Ilmuwan yang menemukan metode teknologi pertanian agar hasil padi ini bisa panen berlipat dan memuaskan hasilnya, penemuan metode teknologinya dinamai yaitu "BARIS (Bone Aplication Of Rice Intensitification)". dimana bisa menghasilkan Padi 16 TON per Hektarnya, Ujarnya.
Tampak para pengurus LKT terkesima melihat persentase bapak Agus Salim ini yang mana beliau adalah motivator Indonesia di bidang pertanian. sayangnya ketika pembahasan Agus Salim nampak pengurus LKT belum sepenuhnya puas alias masih kurang, karena waktu yang membatasi sehingga Rapat selanjutnya akan diadakan lagi oleh pengurus LKT menindak lanjuti PUPUK ORGANIK dan TEKNOLOGI PERTANIAN.
Tampak Drs.H.Agus Salim sedang membahas | teknologi pertanian |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar